11.
Zat
Narkotik
Pada awalnya sumber zat narkotik
adalah pohon popi Panaver somniferum
. Apabila buah popi muda disadap (menggores) maka akan keluar getah (sejenis
Alkhol) berwarna putih dan dinamai “Lates” . Getah ini dibiarkan mengering pada
permukaan buah sehingga berwarna cokelat kehitaman dan sesudah diolah akan
menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak , Inilah yang dinamakan candu
mentah atau candu kasar . Candu kasar mengandung bermacam – macam zat – zat
adiktif yang sering disalah gunakan . Candu mentah ini juga dapat diperoleh
dalam bentuk cair , padat , atau serbuk . saat ini candu mentah ini juga dapat
dihasilkan secara sintetik dengan cara mengeluarkan alkaloid tersebut dari
pohon popi tua yang kering . Candu dapat menghasilkan se3dikitnya dua kelompok
alkaloid . Pertama bahan seperti Morfin
& Kodeina , dan
kelompok kedua yaitu bahan yang terdiri dari papaverin & Noskapin
. Kelompok kedua ini tidak banyak memberi dampak pada otak dibandingkan dengan
narkotik kelompok pertama khususnya Morfin .
Morfin merupakan bahan dasar awal
alkaloid ini , untuk dapat dimanfaatkan sebesar – besarnya untuk pengobatan .
sebagai bahan dasar morfin , dapat disintetis bahan narkotik baru yang nilai
pengobatannya lebih baik dari bahan dasarnya . Sintetis kimia ini mencakup
menambah gugus – gugus yang akan menambah bioaktifitasnya, misalnya dengan
menambahkan gugus metil , asetil , metoksi , ataupun bentuk ester , berbagau
asam organik karboksilat . Demikian pula berbagai derivat dari kokain sebagai
bahan dasar untuk sintetis kimia . Bahan dasar kokain terdapat pada ekstrak
daun Erythraxyloncoca lain dan
Erythraxyloncoca spp lainnya.
2.
Pengaruh
Narkotik Terhadap Kesehatan
Narkotik sifatnya yang membius
tentunya mengurangi rasa sakit dan dikendalikan dari syaraf otak . Sifat pasrah
tanpa berbuat sesuatu , tanpa perdulikan sekitarnya , bahkan melukai dirinya
sendiri tidak merasa sakit . Sifat ini sangat berbahaya , bila kecanduannya
sudah memuncak maka tidak segan – segan mengambil darahnya sendiri yang
mengandung morfin untuk disuntikkan kembali atau disuntikkan ke orang lain yang
juga kecanduan . Hal tersebut dapat menyebabkan tertularnya penyakit antar
pengguna narkotik . Sifat kecanduan ini juga berpengaruh pada kinerjanya
sebagai anggota masyarakat .
Masalah ini membuat peranan penting
dalam mengurangi risiko masalah penggunaan narkotik oleh siswa melalui
penerapan program pendidikan yang efektif tentang narkotik dan program
kesejahteraan siswa . Sekolah dapat menganjurkan semangat gotong royong dan
memberikan peluang kepada semua siswa untuk sukses dengan mewujudkan lingkungan
belajar yang aman nyaman dan memberi cukup dukungan siswa yang menghadapi resiko
terbesar dalam penyalahgunaan narkotik mungkin mereka yang terkucil di sekolah
karena masalah dalam pelajaran atau kekurangan pengalaman yang sukses .
Sekolah mendukung siswa dengan cara
:
ü Membentuk
perilaku yang positif dan memperdulikan keadaan siswa
ü Menyediakan
program , struktur dan kurikulum yang relevan untuk mengasah asosiasi siswa
ü Menyediakan
akses kepada jasa dukungan sekolah dan personel yang relevan
ü Menghubungkan
para siswa dan keluarga siswa dengan jasa dukungan masyarakat yang sesuai
3.
Golongan
Narkotika berdasarkan cara pembuatannya
A. Narkotika
Alami
Zat
dan obat yang langsung bisa dipakai sebagai narkoti tanpa perlu adanya proses
fermentasi , isolasi dan proses lainnya dahulu karena bisa langsung dipakai
dengan sedikit proses sederhana . Bahan alami tersebut umumnya tidak boleh
digunakan untuk terapi pengobatan secara langsung karena terlalu beresiko .
Contoh
:
· Ganja
· Daun
Koka
B. Narkotika
Sintetis
Narkotika
jenis ini memerlukan proses yang bersifat sintetis untuk keperluan medis dan
penelitian sebagai penghilang rasa sakit / analgesik .
Contoh
:
· Amfetamin
· Metadon
· Dekstropropakasifon
· Deksamfetamin
· Dll..
Narkotika
Sintetis dapat menimbulkan dampak sebagai berikut :
ü Depresan
: Membuat pemakai Tertidur / Tak
sadarkan diri
ü Stimulan
: Membuat pemakai bersemangat dalam beraktifitas kerja dan merasa badan lebih
segar
ü Halusinogen
: Dapat membuat pemakai jadi berhalusinasi yang mengubah perasaan serta
pemikiran
C. Narkotika
Semi Sintetis
Yaitu zat atau obat yang diproduksi
dengan cara isolasi , ekstraksi , dll..
Contoh :
· Heroin
· Morfin
· Kodein
· Dll..
Efek yang ditimbulkan yaitu :
Ø Menjadi
bersemangat , gelisah dan tidak bisa diam , tidak bisa makan , paranoid , lever
terganggu .
Ø Shabu
– Shabu mengakibatkan efek yang sangat kuat pada system syaraf .
4.
Jenis – Jenis Narkotik
Jenis
– Jenis Narkotik umunya dapat dibagi dalam tiga jenis , yaitu : jenis semula
jadi (Morfin & Kodeina) , Separuh-Tiruan (Heroin & Hidromorfon) , dan
Tiruan (Meperidin & Metadon)
a. Morfin
Morfin adalah hasil olahan dari opim /
candu mentah . Morfin merupakan alkaloida utama dari opium (C17H19NO3)
. Morfin rasanya pahit , berbentuk tepung halus berwarna putih atau dalam
bentuk cairan.
b. Kodeina
Kodeina termasuk garam / turunan dari
opium / candu . Efek kodeina lebih lemah daripada heroin , dan potensinya untuk
menimbulkan ketergantungan lebih rendah . Biasanya dijual dalam bentuk pil atau
cairan jernih . Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan .
c. Heroin
(Putaw)
Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali
lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis obat yang paling sering
disalahgunakan di Indonesia pada akhir – akhir ini . Heroin , yang secara farmakologis
mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang
tidak menentu . Walaupun pembuatan , penjualan dan pemilikan heroin adalah
ilegal , tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit
kanker terminal karena efek analgesik dan euforik – nya yang baik.
d. Hidromorfon
Hidromorfon juga ialah sejenis narkotika
separa – tiruan yang diperbuat daripada morfin . Kegunaan perobatannya agak
banyak dan oleh sebab itu mudah disalah gunakan Hidromorfon dapat berbentuk tablet
& cair
e. Meperidin
Meperidin ataupun petidin adalah
narkotik tiruan sepenuhnya . Meperidin itu dibuat dengan tujuan menggantikan
kegunaan morfin . Meperidin berfungsi untuk menahan rasa sakit dan dapat
berbentuk tablet dan cair .
f. Methadone
Saat ini methadone banyak digunakan
orang dalam pengobatan ketergantungan opioid . Methadone dibuat untuk mengobati
overdosis dan keetergantungan opioid .
Aditif makanan atau bahan tambahan
makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk
memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, flavor dan memperpanjang daya simpan. Selain itu
dapat meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin. Penggunaan aditif makanan telah digunakan sejak
zaman dahulu. Bahan aditif makanan ada dua, yaitu bahan aditif
makanan alami dan buatan atau sintetis.
Bahan
tambahan makanan adalah bahan yang bukan secara alamiah merupakan bagian dari
bahan makanan, tetapi terdapat dalam bahan makanan tersebut karena perlakuan
saat pengolahan, penyimpanan atau pengemasan.
Agar
makanan yang tersaji tersedia dalam bentuk yang lebih menarik, rasa enak, rupa dan konsistensinya baik serta awet maka sering dilakukan penambahan bahan tambahan
makanan yang sering disebut zat aditif kimia (food aditiva). Adakalanya makanan
yang tersedia tidak mempunyai bentuk yang menarik meskipun kandungan gizinya
tinggi.
A.
Efek Samping
Bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis, apalagi bahan aditif buatan atau sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu
lama setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain. Maka dari itu pemerintah mengatur penggunaan bahan aditif makanan secara
ketat dan juga melarang penggunaan bahan aditif makanan tertentu jika dapat
menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya. Pemerintah juga melakukan
berbagai penelitian guna menemukan bahan aditif makanan yang aman dan murah.
Daftar Bahan tambahan makanan yang termasuk kelompok diragukan kehalalannya .
B.
Jenis – Jenis Zat Aditif
Bahan
aditif makanan dapat menjadi beberapa kelompok tertentu tergantung kegunaanya,
diantaranya:
·
Penguat
rasa
Monosodium
Glutamat (MSG) sering digunakan sebagai penguat rasa makanan buatan dan juga
untuk melezatkan makanan. Adapun penguat rasaalami diantaranya adalah bunga cengkeh, pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar. Contoh penguat rasa buatan adalah monosodium glutamat/vetsin,
asam cuka, benzaldehida, amil asetat.
·
Pemanis
Zat
pemanis buatan biasanya digunakan untuk membantu mempertajam rasa manis. Beberapa jenis pemanis buatan yang digunakan
adalah sakarin,siklamat, dulsin, sorbitol dan aspartam. Pemanis buatan ini juga dapat menurunkan
risiko diabetes, namun siklamat merupakan zat yang
bersifatkarsinogen.
·
Pengawet
Bahan
pengawet adalah zat kimia yang dapat menghambat kerusakan pada makanan, karena
serangan bakteri, ragi, cendawan.Reaksi-reaksi kimia yang sering harus dikendalikan
adalah reaksi oksidasi, pencoklatan (browning) dan
reaksi enzimatis lainnya.Pengawetan makanan sangat menguntungkan produsen karena dapat menyimpan kelebihan bahan makanan
yang ada dan dapat digunakan kembali saat musim paceklik tiba. Contoh bahan pengawet adalah natrium
benzoat, natrium nitrat, asam sitrat, dan asam sorbat.
·
Pewarna
Warna
dapat memperbaiki dan memberikan daya tarik pada makanan.Penggunaan pewarna dalam bahan
makanan dimulai pada akhir tahun 1800, yaitu pewarna tambahan berasal dari alam
seperti kunyit, daun pandan, angkak, daun suji, coklat, wortel, dan karamel. Zat warna sintetik ditemukan oleh William Henry Perkins tahun 1856, zat pewarna ini lebih stabil dan tersedia dari
berbagai warna. Zat warna sintetis mulai digunakan sejak tahun 1956 dan saat ini ada kurang lebih 90% zat warna
buatan digunakan untuk industri makanan. Salah satu contohnya adalah tartrazin, yaitu pewarna
makanan buatan yang mempunyai banyak
macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI
19140.Selain tartrazin ada pula pewarna buatan, seperti sunsetyellow
FCF (jingga), karmoisin (Merah), brilliant blue FCF (biru).
·
Pengental
Pengental
yaitu bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan, memekatkan atau
mengentalkan makanan yang dicampurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu. Contoh
pengental adalah pati, gelatin, dan gum (agar, alginat, karagenan).
· Pengemulsi
Pengemulsi
(Emulsifier) adalah zat yang dapat mempertahankan Dispersi lemak dalam air dan sebaliknya. Pada Mayones bila tidak ada pengemulsi, maka lemak akan terpisah dari
airnya. Contoh pengemulsi yaitu lesitin pada kuning telur , gomarab dan gliserin.
C. Bahan Makanan Lain
Selain
itu terdapat pula macam-macam bahan tambahan makanan, seperti:
1.
antioksidan, seperti butil hidroksi anisol (BHA), butil hidroksi
toluena (BHT), tokoferol (vitamin E),
Psikotropika menurut Pasal 1, Undang-Undang Nomor 5
tahun 1997 tentang psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau
merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai
dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir,
perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai
efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.
Pemakaian Psikotropika yang berlangsung lama tanpa
pengawasan dan pembatasan pejabat kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih
buruk, tidak saja menyebabkan ketergantungan bahkan juga menimbulkan berbagai
macam penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai, tidak jarang
bahkan menimbulkan kematian.
Menurut Pasal 4 UU ini, psikotropika hanya dapat
digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/ atau ilmu pengetahuan.
Psikotropika golongan I hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan. Selain penggunaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), psikotropika golongan I dinyatakan sebagai
barang terlarang.
Psikotropika terbagi dalam empat golongan yaitu:
-
Psikotropika golongan I
-
Psikotropika golongan II,
-
Psikotropika golongan III
-
Psikotropika golongan IV.
Psikotropika apabila dilihat dari pengaruh
penggunaannya terhadap susunan saraf pusat manusia, maka dapat dikelompokkan
menjadi:
-
Depresant
yaitu yang bekerja mengendorkan atau mengurangi
aktifitas susunan saraf pusat (Psikotropika golongan 4), contohnya antara lain
: Sedatin/Pil BK, Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrak (MX).
-
Stimulant yaitu yang bekerja mengaktif kerja susan saraf pusat, contohnya
amphetamine, MDMA, N-etil MDA & MMDA. Ketiganya ini terdapat dalam
kandungan Ecstasi.
-
Hallusinogen
yaitu yang
bekerja menimbulkan rasa perasaan halusinasi atau khayalan contohnya licercik
acid dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline. Disamping itu Psikotropika
dipergunakan karena sulitnya mencari Narkotika dan mahal harganya. Penggunaan
Psikotropika biasanya dicampur dengan alkohol atau minuman lain seperti air
mineral, sehingga menimbulkan efek yang sama dengan Narkotika.
A. Zat
Kimia Bersifat Psikotropika
Obat-obat analgesic, antipiretik ataupun
antireumatik, bila dilarutkan dalam etanol konsentrasi tinggi akan bersifat
psikotropika. Kita kenal dengan pesta shabu-shabu, dimana mereka meminum
obat-obat psikotropika bercampur alkohol. Berbeda dengan narkotik, sifatnya
menyendiri dan tidak dalam berhalusinasi berat.
B.
Sumber
Zat Bersifat Psikotropika
Umumnya obat sintetis atau jarang berasal dari
tanaman/hewan. Pencampurannya dengan soda dan pelarut alkohol kinerja
psikotropika berjalan baik. Kesadaran berkelompok untuk obat ini sangat
menonjol dan mampunyai keberanian yang luar biasa dari keadaan normal.
C. Pengaruh
Zat Psikotropika Terhadap Kesehatan dan Penanggulangannya.
Pencampuran obat-obat sintesis dengan alkohol sangat
merusak kejiwaan (psikis) maupun saluran pencernaan yang sangat penting bagi
kesehatan. Penanggulangan terhadap ketergantungan pada obat psikotropika,
sebetulnya lebih mudah, tetapi karena kesukaan akan berkelompok, maka isolasi
dari kelompok tersebut sangat penting, disamping pengurangan terhadap
penggunaan obat psikotropika. Semua ini harus tetap dibawah pengawasan dokter.
Pembinaan mental dan spiritual tetap harus dilakukan karena termasuk penyakit
kejiwaan.
D. Jenis
– Jenis Zat Psikotropika
a. Ecstasy
Ecstasy (XTC) mempunyai rumus kimia
3-4-Methylene-Dioxy-Methil-Amphetamine (MDMA). XTC mulai bereaksi setelah 20
sampai 60 menit setelah diminum. Efeknya berlangsung maksimum 1 jam. Seluruh
tubuh akan terasa melayang. Kadang-kadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku,
serta mulut rasanya kering. Pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih
kencang. Mungkin pula akan timbul rasa mual. Bisa juga pada awalnya timbul
kesulitan bernafas (untuk itu diperlukan sedikit udara segar). Jenis reaksi
fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama. Selebihnya akan timbul perasaan
seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal dan segala perasaan malu
menjadi hilang. Kepala terasa kosong, rileks dan "asyik". Dalam
keadaan seperti ini, kita merasa membutuhkan teman mengobrol, teman bercermin,
dan juga untuk menceritakan hal-hal rahasia. Semua perasaan itu akan
berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu kita akan
merasa sangat lelah dan tertekan.
Ecstacy merupakan sediaan farmasi berupa obat yang
mengandung zat aktif berupa senyawa-senyawa turunan amphetamin yang secara umum
bersifat stimulan. Nama lain estacy
yaitu: EVA, ADAM, MDM, INEX, GOLONG-GOLONG, I, dan lain-lain. Jenis dan bentuk estacy yang masuk ke
Indonesia, yaitu bentuk: tablet (yang paling banyak beredar di Indonesia),
kapsul, lem dan tissue. Adapun jenis
estacy yang ditemukan beredar di Indonesia yaitu: STAR, MELON, PINGUIN, RN, BON
JOVI, DOLAR, PINK, LUMBA-LUMBA, ELECTRIC, KANGURU, APPLE,TURBO, APACHE, PETIR,
dan BLACK LOVE.
b. Shabu-shabu
Shabu-shabu berbentuk kristal, biasanya berwarna
putih, dan dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga
mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang
ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi
air). Air Bong tersebut berfungsi sebagai filter karena asap tersaring pada
waktu melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang memilih membakar Sabu
dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan
aluminium foil yang terhirup.